Sabtu, 21 Juli 2012

9 Tips Efektif Untuk Memasarkan Diri Sebagai Desainer Grafis secara Online



Sama seperti profesi lain, menjadi desainer grafis juga harus pintar-pintar memasarkan diri sendiri. Dengan begitu jaringan kita menjadi luas dan projek pun dapat kita temukan dengan mudah. Selain skill yang bagus, desainer grafis masa kini juga harus bisa memasarkan dirinya dengan baik. Berikut beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk memasarkan diri kamu sebagai desainer grafis secara online.

1. Buat Blog atau Web pribadi
Saya rasa ini sudah umum dan merupakan suatu keharusan. Yang harus di pikirkan adalah blog/website seperti apakah yang harus kita buat?

Kalau kamu ingin orang mengenal kamu sebagai desainer, itu berarti kamu harus membuat blog/website yang berkaitan dengan desain, mulai dari yang paling mudah, yaitu memperlihatkan portfolio kamu lalu mem-post proses kerja, referensi/inspirasi, artikel dan lain nya.

Sedangkan untuk website pribadi, bisa di gunakan untuk memperluas brand kamu. Mulailah banyak membaca tentang bidang selain desain yang bisa mendukung profesi sebagai desainer, seperti pemasaran, bisnis, teknologi (internet), dan tulis menulis (copy writing). Saya yakin semua bidang yang saya sebutkan itu mendukung profesi desainer grafis. Kita akan menjadi lebih mudah memahami pemikiran klien dan kita akan dinilai lebih daripada sekedar desainer (yang saat ini masih di anggap sebagai orang yang bertanggung jawab secara visual saja).

Saran saya, gunakan nama domain .com .net atau yang lain, yang penting jangan menumpang di wordpress, blogspot atau yang lain nya. Secara tidak langsung ini mempengaruhi posisi brand diri kamu. Berapa banyak orang yang menumpang? tidak terhitung, kalau nama domain kamu bisa berbeda sendiri tentu itu sudah menjadi nilai lebih.

2. Menjadi penulis tamu di Blog lain
Terlalu sibuk untuk mengolah blog sendiri? Cobalah menjadi penulis tamu di blog orang lain. Tawarkan diri untuk menulis di blog yang kamu sukai, atau lebih baik lagi, jika kamu mendapat kesempatan undangan untuk menulis, jangan di lewatkan!

Bayangkan, kamu hanya perlu menulis 1-2 kali dalam seminggu atau 2 minggu sehingga kamu mempunyai waktu yang cukup untuk mengatur kesibukan dan meluangkan waktu untuk menulis. Dan dampak yang di dapat mungkin bisa lebih baik di banding mengolah blog sendiri. Biasanya blog lain akan melakukan pemasaran untuk blog nya sendiri sehingga kamu tidak perlu susah-susah memasarkan, dan jika kamu konsisten maka publik/klien potensial akan mulai mengenal kamu juga (efek yang sama dengan tips no.1).

3. Buat projek fiksi
Yang paling mudah adalah projek redesain, terkadang kita gatal melihat desain yang tidak efektif (baik itu web atau print) daripada ngedumel dan mencerca lebih baik buat desain versi kamu sendiri. Salah satu posting blog Firman Firdaus merupakan contoh yang baik, cara ini akan membuka kesempatan untuk bisa mendapatkan projek yang sesungguhnya.

Jika tidak berhasil mendapatkan projek dari klien yang kita redesain, paling tidak bisa menjadi posting yang bagus untuk blog kamu yang akan menambah poin brand diri kamu sendiri di mata para pembaca.

4. Bagikan Link menarik vias Twitter/Facebook
Lebih senang membaca blog/website orang lain? it’s ok. Kamu masih bisa membagikan tautan yang kamu anggap menarik dan berguna bagi teman-teman kamu. Jangan lupa juga, tautan yang kamu bagikan akan mencerminkan siapa kamu. Jadi kalau kamu mau dianggap sebagai desainer oleh teman dan publik, jangan bagikan tautan “cara merawat bonsai” atau hal selain desain terlalu sering, sesekali mungkin boleh saja.

Cara ini akan membentuk opini teman dan publik tentang siapa kamu sebenarnya, contoh nya jika kamu sering membagikan tautan inspirasi desain yang menarik, atau trik tutorial terkini maka publik akan menganggap kamu tahu banyak tentang desain.

Hal lain yang tidak boleh di lupakan adalah pengaturan waktu dalam membagikan tautan. Jangan memberondong status dengan 5 atau lebih tautan dalam satu waktu, ingat, tidak semua teman/pengikut kamu di facebook/twitter adalah desainer. Tidak mau kan di anggap spam?

5. Masukkan portofolio di jejaring sosial khusus desain
Ini adalah rumah kedua kamu setelah blog/website pribadi. Setidaknya buat akun diDeviant Art, Behance, Designers Couch dan banyak lagi pilihan yang lain. Biasanya klien potensial mencari desainer melalui website sosial khusus desain seperti itu dan juga untuk membangun brand diri kamu di kalangan seprofesi.

6. Ikut serta dalam kontes komersial atau non-komersial
Dalam setahun pasti ada saja acara atau kontes yang berhubungan dengan desain (biasanya non-komersial), kalau kamu punya waktu, ikuti dan kirim karya kamu. Jika kamu masuk ke dalam nominasi, itu akan menaikan posisi brand diri kamu dan tentu membuka jaringan yang lebih luas karena otomatis kamu akan banyak bertemu teman baru, baik dari yang seprofesi atau yang tidak seprofesi.

Bagi kontes yang komersial, versi online nya dapat kamu temukan di website seperti99designs atau Crowdspring. Memang sekilas seperti kontes free pitching yang sangat di haramkan di dunia desain, tetapi sebenarnya tidak ada salahnya di coba. Kamu akan mendapatkan portfolio walaupun tidak menang.

7. Jualan stok desain
Punya elemen desain atau desain full template yang tidak terpakai? Daripada hanya tergeletak di harddisk, lebih baik kamu jual saja di ThemeForest (untuk template website) atau GraphicRiver (untuk semua elemen yang berhubungan dengan desain grafis). Selain berpotensi mendapatkan penghasilan pasif, kamu juga secara tidak langsung memasarkan skill kamu ke seluruh dunia.

Cara ini sungguh tidak ada ruginya dan layak di coba. Saya yakin kamu pasti mendapatkan pengalaman baru jika sudah mulai berjualan disana.

8. Bagikan stok desain secara gratisLebih berjiwa dermawan? tidak masalah. Bagikan saja desain stok kamu secara gratis melalui blog/website/profil jejaring sosial kamu, biasanya orang suka sesuatu yang gratis (well siapa yang tidak suka?) apalagi jika stok desain itu bagus dan berguna. ICreativeLabs merupakan salah satu contoh yang bagus, mereka membagikan template desain website berkualitas dari blog mereka.

Biarkan klien potensial mencoba desain kita terlebih dahulu, jika mereka suka dengan kualitas desain gratis yang kita berikan, mereka pasti suatu waktu akan menghubungi kita untuk projek tertentu. Prinsipnya sama dengan kita berjualan kue (makanan), biasanya pasti ada produk tester bukan? tapi yakinkan walaupun gratis, tidak boleh mengesampingkan kualitas.

9. Bersosialisassi
Yang terakhir ini walaupun kecil tetapi sangat berarti, ke 8 tips di atas tidak akan ada gunanya jika kamu tidak bersosialisasi dengan pembaca, teman dan publik. Mulai dari yang paling mudah, berkomentar (blog walking) dan membalas komentar, mengirim pesan dan membalas pesan, sampai ke pertemuan offline (kopi darat). Sempatkan juga waktu untuk datang ke acara desain grafis, selain untuk bersosialisasi, kamu akan tahu tren apa yang sedang berlangsung di industri desain lokal.( http://jurusgrafis.com )

Bagi yang sudah dan sedang menjalankan mungkin bisa berbagi tips lain yang terlewatkan? Mari kita saling berbagi pengalaman!

Salam kreatif.

Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar